Cara Mengonfigurasi Snapshot pada Kamera IP atau NVR
Snapshot adalah fitur yang memungkinkan kamera IP atau NVR mengambil gambar diam (still image) dari feed video. Snapshot ini berguna untuk kebutuhan dokumentasi, pengawasan, atau pelaporan insiden. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengonfigurasi fitur Snapshot:
Jepretan IPCS
Pengaturan Cuplikan
Parameter |
Fungsi |
Jenis cuplikan |
Ada dua mode: umum (jadwal) dan Acara (aktivasi). |
Ukuran gambar |
Sama halnya dengan resolusi snapshot (arus utama atau subaliran). |
Kualitas |
Ini untuk mengatur kualitas gambar. Ada enam level. |
Selang |
Ini untuk mengatur frekuensi snapshot. Opsional1~7s/gambar, disesuaikan. |
Langkah 1: Akses Antarmuka Kamera IP atau NVR
- Kamera IP:
- Gunakan alamat IP kamera di browser Anda (contoh:
http://192.168.1.108
). - Masuk menggunakan username dan password.
- Gunakan alamat IP kamera di browser Anda (contoh:
- NVR:
- Sambungkan NVR ke monitor atau akses melalui browser.
- Login dengan kredensial admin.
Langkah 2: Masuk ke Pengaturan Snapshot
- Kamera IP:
- Masuk ke menu Settings → Storage → Snapshot.
- NVR:
- Masuk ke menu Main Menu → Storage → Snapshot.
Langkah 3: Konfigurasi Snapshot
Pilih Kamera:
- Pilih kamera yang ingin diatur fitur snapshot-nya.
Atur Parameter Snapshot:
- Mode Snapshot: Pilih kapan snapshot akan diambil:
- Continuous: Mengambil gambar secara terus-menerus pada interval tertentu.
- Motion Detection: Mengambil gambar hanya saat terdeteksi gerakan.
- Alarm Trigger: Mengambil gambar saat alarm diaktifkan.
- Interval: Tentukan waktu antar snapshot (contoh: 5 detik, 10 detik).
- Resolution: Pilih resolusi gambar snapshot (sesuaikan dengan kebutuhan).
- Mode Snapshot: Pilih kapan snapshot akan diambil:
Pilih Lokasi Penyimpanan:
- Pilih tempat penyimpanan snapshot:
- Internal Storage: Jika kamera atau NVR memiliki kartu SD atau HDD.
- NAS/FTP Server: Untuk penyimpanan di server jaringan.
- Email: Kirim snapshot melalui email saat ada peristiwa tertentu.
- Pilih tempat penyimpanan snapshot:
Aktifkan Deteksi Gerakan (Opsional):
- Jika menggunakan mode Motion Detection, aktifkan deteksi gerakan di menu Event → Motion Detection.
Langkah 4: Simpan dan Uji Pengaturan
- Klik Save atau Apply untuk menyimpan pengaturan.
- Uji fitur snapshot:
- Lakukan aktivitas di depan kamera untuk memicu snapshot.
- Periksa lokasi penyimpanan untuk memastikan snapshot berhasil disimpan.
Tips Tambahan
- Pastikan Kapasitas Penyimpanan:
- Periksa kapasitas penyimpanan secara rutin untuk menghindari penuhnya ruang.
- Pilih Format File:
- Snapshot biasanya disimpan dalam format JPEG. Pastikan format kompatibel dengan kebutuhan Anda.
- Konfigurasi FTP atau Email:
- Jika memilih penyimpanan di FTP atau pengiriman via email, pastikan Anda telah mengatur server FTP atau SMTP.
Kesimpulan
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengonfigurasi fitur snapshot untuk menangkap gambar penting dari kamera IP atau NVR. Snapshot dapat diatur sesuai kebutuhan, baik secara manual maupun otomatis berdasarkan kondisi tertentu.
HCID Home Security Camera One-Stop IT Solution
Jika Anda membutuhkan dukungan untuk pengaturan lebih lanjut, Haikalcctvid (HCID) siap membantu Anda mengoptimalkan sistem keamanan Anda!
0 Komentar
"Haikalcctvid - Home Security Camera & One-Stop IT Solution. Kami menyediakan solusi lengkap untuk keamanan rumah dan kebutuhan teknologi Anda."