Ticker

6/recent/ticker-posts

Subscribe

Haikalcctvid Channel
Haikalcctvid

Kasus Umum Yang Sering Terjadi Serangan Jaringan

Seorang administrator jaringan tak hanya dituntut membangun jaringan sesuai spesifikasi bisnis, tetapi juga menjadikannya seaman mungkin bagi semua pengguna di dalamnya. Mengingat luasnya internet dan kompleksitas lalu lintas data, sudah menjadi kewajiban untuk melindungi setiap aset jaringan—baik itu data pribadi maupun infrastruktur perusahaan—dari berbagai potensi ancaman siber.


Kasus Umum Serangan Jaringan

Namun, untuk bisa mengamankan jaringan secara efektif, kita terlebih dahulu harus memahami jenis-jenis serangan yang umum terjadi. Dengan demikian, kita akan lebih tanggap dalam mengenali, menanggapi, serta memitigasi risiko dari serangan tersebut.

Berikut ini adalah beberapa kasus umum serangan jaringan yang sering terjadi di lingkungan organisasi maupun perusahaan:


1. DNS Cache Poisoning

DNS Cache Poisoning merupakan bentuk serangan di mana penyerang memasukkan data palsu ke cache DNS Resolver. Akibatnya, pengguna akan diarahkan ke situs berbahaya alih-alih ke situs tujuan asli.

Analogi:

Bayangkan Anda adalah mahasiswa baru yang tersesat karena peta kampus menunjukkan arah ruang kelas yang salah—dan ternyata informasi tersebut sengaja dimanipulasi oleh seseorang yang usil. Dalam konteks DNS, IP address adalah “ruang kelas,” dan DNS resolver adalah “peta kampus.” Bila peta dimanipulasi, semua orang akan tersesat.

Cara Kerja:

Penyerang mengirimkan balasan DNS palsu sebelum balasan asli dari Authoritative Name Server diterima oleh resolver. Hal ini dimungkinkan karena DNS menggunakan protokol UDP yang tidak melakukan verifikasi koneksi, sehingga rawan disusupi.

Solusi:

Untuk mencegah DNS Cache Poisoning, solusi yang digunakan adalah DNSSEC (Domain Name System Security Extensions)—sebuah protokol yang menjamin keaslian data DNS melalui tanda tangan digital.


2. Denial-of-Service (DoS) dan Distributed Denial-of-Service (DDoS)

a. Denial-of-Service (DoS)

Serangan DoS bertujuan melumpuhkan layanan (misalnya website atau server) dengan membanjiri sistem target menggunakan permintaan yang berlebihan, sehingga sistem tak dapat merespons permintaan yang sah.

Analogi: Bayangkan sebuah kedai kopi dengan kasir yang terus menerus menerima pesanan telepon palsu. Akibatnya, pelanggan lain tidak bisa memesan karena saluran telepon terus sibuk.

b. Distributed Denial-of-Service (DDoS)

Merupakan bentuk lanjutan dari DoS, di mana serangan dilakukan secara serempak dari banyak perangkat (botnet), menjadikannya jauh lebih sulit untuk ditangkal.

Solusi:

  • Rate Limiting: Membatasi jumlah permintaan dari satu sumber dalam jangka waktu tertentu.

  • Firewall dan IDS/IPS: Sistem pertahanan jaringan yang dapat memblokir lalu lintas mencurigakan.

  • Anti-DDoS Service: Menggunakan layanan pihak ketiga seperti Cloudflare, Akamai, atau AWS Shield untuk menangani lonjakan trafik.


3. Man-in-the-Middle (MITM)

MITM adalah jenis serangan di mana penyerang secara diam-diam mencegat dan bahkan memodifikasi komunikasi antara dua pihak yang sedang bertukar data.

Ilustrasi:

Bayangkan dua orang sedang mengobrol secara rahasia, tetapi ada seseorang yang menyamar menjadi salah satu dari mereka dan mendengarkan (bahkan memodifikasi) isi percakapan.

Cara MITM Terjadi:

  • Terutama saat korban dan penyerang berada di jaringan yang sama, misalnya di WiFi publik.

  • Menggunakan teknik seperti ARP Spoofing atau IP Spoofing untuk menyusup ke lalu lintas jaringan.

Bahaya:

Penyerang dapat mencuri cookie, session token, bahkan password dan informasi sensitif lain.

Solusi:

  • Gunakan koneksi HTTPS (bukan HTTP biasa).

  • Hindari WiFi publik tanpa enkripsi atau tanpa kata sandi.

  • Gunakan VPN saat terhubung ke jaringan yang tidak dipercaya.

  • Implementasikan keamanan end-to-end encryption di aplikasi yang dikembangkan.


Penutup

Memahami jenis-jenis serangan jaringan adalah langkah awal yang penting dalam menjaga infrastruktur dan data tetap aman. Baik itu serangan manipulatif seperti DNS Cache Poisoning, agresif seperti DDoS, maupun diam-diam seperti MITM, semua membutuhkan pendekatan yang cermat dan berlapis.

Dengan kesadaran dan pengetahuan yang tepat, kita tidak hanya bisa mendeteksi lebih dini, tetapi juga merancang sistem pertahanan yang lebih kuat.

🔐 Ingin tahu lebih banyak tentang solusi keamanan jaringan dan perangkat CCTV terpercaya?
Kunjungi kami di:
🌐 www.haikalcctvid.org

HCID – Home Security Camera One-Stop IT Solution

Post a Comment

0 Comments