Konsep Subnetting
Selama mengikuti modul IP Address ini, mungkin sebagian dari Anda masih kebingungan soal angka-angka IP address yang muncul dan bertanya-tanya, “IP address yang ini maksudnya apa ya?” Anda tak perlu khawatir, setelah mempelajari submodul Subnetting ini semua kebingungan Anda akan lenyap.
Sebelum memulai materi, kami ingin mewanti-wanti Anda terlebih dahulu. Percayalah, jaringan komputer tidak hanya melulu soal teori, konsep, dan analogi, tetapi juga mengandung ilmu matematika. Tenang, tenang! Ini bukan soal kalkulus, trigonometri, atau bahkan statistika, melainkan aritmetika. Akan tetapi, selain hanya pada bilangan desimal, Anda juga wajib menguasai operasi aritmetika pada bilangan biner.
Apabila merasa masih belum mampu, kami sarankan Anda untuk mempelajari dan mengakrabkan diri dengannya terlebih dahulu. Pasalnya, Anda nanti akan sering bertemu dengan bilangan biner. Setelah merasa yakin, silakan kembali lagi dan lanjutkan modul ini.
Catatan: Anda bisa merujuk ke laman ini.
Oke, sekarang kita mulai. Dalam istilah yang paling dasar, subnetting adalah proses membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan yang lebih kecil yang disebut segmen jaringan atau subnetwork/subnet.
Subnet adalah bagian dari suatu jaringan. Sebagai contoh, Jaringan A memiliki blok IP 172.16.0.0/16. Itu artinya, jaringan tersebut memiliki rentang IP address yang begitu besar, yakni dari 172.16.0.0 hingga 172.16.255.255 atau sekitar 65.536 IP address.
Nah, alih-alih memiliki satu jaringan yang besar, kita bisa membuat bagian yang lebih kecil (subnet) dari jaringan tersebut, misal 172.16.1.0/24. Jadi, subnet 172.16.1.0/24 merupakan bagian dari Jaringan A 172.16.0.0/16. Itulah mengapa disebut subnet.
Mari kita ambil contoh. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki jaringan (bernama Jaringan A) dengan blok IP 172.16.0.0/16. Perusahaan merasa ukuran jaringan tersebut terlalu besar untuk bisnisnya. Bayangkan saja, jaringan tersebut mampu menampung 65.536 IP address. Padahal, mereka tidak membutuhkan IP address sebanyak itu. Mereka ingin melakukan efisiensi dengan membagi jaringan menjadi bagian-bagian kecil yang merepresentasikan 4 departemen: Departemen A, B, C, dan D.
Bagaimanakah solusinya? Simak diagram jaringan di bawah ini.
Diagram di atas adalah arsitektur dari Jaringan A, di dalamnya berisi 4 router yang merepresentasikan departemen yang berbeda. Di belakang setiap router, terdapat perangkat switch dengan beberapa host. Ini bisa dilakukan berkat peran subnetting.
Dengan demikian, alih-alih memiliki satu jaringan yang besar, perusahaan bisa memiliki 4 subnet untuk setiap departemen. Misalnya, untuk Departemen B yang memiliki blok IP 172.16.2.0/24, ia hanya memiliki total 256 IP address saja. Jauh lebih efisien, bukan?
Catatan: Sebenarnya bisa lebih efisien lagi dengan menggunakan angka CIDR notation yang lebih besar seperti /28 atau /29, tetapi untuk saat ini cukup itu saja.
Seperti inilah gambar per subnet (departemen) jika dilihat lebih dekat:
Semoga sekarang Anda sudah memahami konsep subnetting. Namun, jangan senang dulu, itu baru permukaannya saja. Selanjutnya, kita akan fokus ke subnet mask, yang mana materinya akan lebih dalam. Bersiaplah!
0 Comments
Haikalcctvid | HCID - Home Security Camera One-Stop IT Solution