DNS (Domain Name System) adalah sistem yang digunakan untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat (seperti www.google.com) menjadi alamat IP (seperti 172.217.0.46) yang diperlukan oleh komputer untuk menemukan dan menghubungi server di internet. Dalam konteks internet, DNS sering disebut sebagai "buku telepon internet" karena berfungsi mengubah nama domain yang dapat dikenali manusia menjadi alamat numerik yang digunakan oleh perangkat jaringan untuk mengarahkan lalu lintas data.
Cara Kerja DNS:
Pengguna Memasukkan Nama Domain: Ketika seseorang mengetik nama domain, seperti www.example.com, di browser mereka, permintaan dikirim ke DNS untuk mengetahui alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut.
Permintaan DNS (DNS Query): Permintaan ini diajukan ke server DNS untuk mendapatkan alamat IP yang terkait. Jika server DNS tidak memiliki informasi tentang domain tersebut, server akan meminta bantuan dari server DNS lainnya dalam hirarki DNS.
DNS Resolver dan Server DNS: Setelah DNS resolver (klien DNS di komputer pengguna) menemukan alamat IP yang sesuai dari server DNS, alamat IP dikirim kembali ke browser.
Menghubungi Server: Setelah mendapatkan alamat IP, browser menggunakan alamat tersebut untuk menghubungi server web, yang kemudian menampilkan situs yang diminta.
Komponen Utama dalam DNS:
Domain: Nama yang kita ketikkan ke dalam browser, seperti google.com.
DNS Resolver: Perangkat lunak atau server yang menerima permintaan pengguna untuk mengonversi nama domain menjadi alamat IP.
Root Server: Server tingkat atas dalam sistem DNS yang merespons permintaan untuk nama domain tingkat tinggi (.com, .org, .net). Root server akan mengarahkan permintaan ke server DNS yang lebih spesifik.
TLD Server (Top-Level Domain Server): Setelah dihubungi oleh root server, TLD server mengelola informasi tentang domain berdasarkan ekstensi (misalnya .com, .org, .id).
Authoritative Name Server: Server ini menyimpan catatan DNS yang sebenarnya untuk nama domain tertentu. Server inilah yang akhirnya memberikan alamat IP yang tepat ke klien.
Jenis-Jenis Catatan DNS:
A Record: Menerjemahkan nama domain menjadi alamat IPv4.
AAAA Record: Menerjemahkan nama domain menjadi alamat IPv6.
CNAME Record: Meneruskan satu nama domain ke nama domain lain.
MX Record: Menentukan server email untuk menangani email yang dikirim ke domain.
NS Record: Menentukan server DNS yang berwenang untuk domain.
TXT Record: Menyimpan teks yang digunakan untuk tujuan verifikasi atau informasi tambahan, seperti sertifikat keamanan.
Fungsi Utama DNS:
Menerjemahkan Nama Domain: DNS memudahkan pengguna mengakses situs web dengan nama domain yang mudah diingat tanpa perlu mengetahui atau memasukkan alamat IP.
Mengurangi Beban Penggunaan IP: DNS memungkinkan pengelolaan yang lebih sederhana atas alamat IP yang sering kali berupa angka yang rumit.
Menjalankan Fungsi Email dan Layanan Lainnya: Selain menerjemahkan nama domain untuk situs web, DNS juga berperan dalam mengelola server email, autentikasi, dan layanan lainnya yang menggunakan domain.
Mempermudah Navigasi di Internet: DNS membuat internet lebih mudah diakses dan digunakan karena manusia lebih nyaman menggunakan kata-kata dan nama daripada deretan angka.
Kesimpulan:
DNS adalah komponen penting dari infrastruktur internet yang memungkinkan kita mengakses situs web, layanan email, dan berbagai sumber daya online dengan lebih mudah. Tanpa DNS, pengguna harus mengingat alamat IP yang rumit untuk setiap situs yang ingin mereka kunjungi. DNS mengubah proses tersebut menjadi lebih efisien dan sederhana dengan menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP.
Penulis: Tim HCID | Powered By www.haikalteknovision.pro
0 Komentar
Haikalcctvid | HCID - Home Security Camera One-Stop IT Solution