Serangan DDoS yang Terkenal


Serangan DDoS yang Terkenal

Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) telah terjadi di berbagai tingkat, menargetkan berbagai organisasi dan infrastruktur kritis di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa serangan DDoS yang terkenal dan dampaknya:

  1. Serangan DDoS Terhadap Github (2018)

    • Deskripsi: Pada bulan Februari 2018, GitHub, platform hosting kode sumber, mengalami salah satu serangan DDoS terbesar yang pernah tercatat. Serangan ini mencapai puncaknya dengan trafik mencapai 1,35 terabit per detik (Tbps).
    • Metode: Serangan ini menggunakan teknik memcached amplification, di mana serangan memperbesar trafik dengan memanfaatkan server memcached yang tidak aman.
    • Dampak: Meskipun sangat besar, GitHub mampu mengatasi serangan tersebut dalam waktu kurang dari 20 menit berkat bantuan dari layanan mitigasi DDoS yang cepat.
  2. Serangan DDoS Terhadap Dyn (2016)

    • Deskripsi: Pada bulan Oktober 2016, Dyn, penyedia layanan DNS, mengalami serangan DDoS besar yang mengganggu akses ke banyak situs web populer, termasuk Twitter, Reddit, dan Spotify.
    • Metode: Serangan ini melibatkan botnet Mirai, yang menginfeksi perangkat IoT (Internet of Things) seperti kamera keamanan dan router yang rentan untuk meluncurkan serangan.
    • Dampak: Serangan ini menyebabkan gangguan layanan yang signifikan bagi pengguna di seluruh dunia dan memicu perhatian terhadap keamanan perangkat IoT.
  3. Serangan DDoS Terhadap Estonian Government (2007)

    • Deskripsi: Pada bulan April 2007, Estonia mengalami serangan DDoS besar-besaran yang menargetkan situs web pemerintah, bank, dan media. Serangan ini dipicu oleh ketegangan politik terkait pemindahan patung Perang Dunia II.
    • Metode: Serangan ini melibatkan botnet yang mengirimkan trafik berlebihan ke berbagai situs web, menyebabkan gangguan operasional dan membuat layanan tidak tersedia.
    • Dampak: Serangan ini mengakibatkan gangguan layanan signifikan dan menjadi salah satu contoh pertama serangan DDoS yang berdampak pada negara secara keseluruhan.
  4. Serangan DDoS Terhadap Spamhaus (2013)

    • Deskripsi: Pada bulan Maret 2013, Spamhaus, sebuah organisasi anti-spam, mengalami serangan DDoS besar yang menargetkan infrastruktur DNS mereka. Serangan ini melibatkan trafik mencapai 300 gigabit per detik (Gbps).
    • Metode: Serangan ini menggunakan teknik DNS amplification untuk memperbesar trafik yang mengarah ke server Spamhaus.
    • Dampak: Serangan ini menyebabkan gangguan pada layanan internet di seluruh dunia dan menyoroti kerentanan sistem DNS terhadap serangan.
  5. Serangan DDoS Terhadap KrebsOnSecurity (2016)

    • Deskripsi: Pada bulan September 2016, situs web keamanan siber KrebsOnSecurity yang dikelola oleh jurnalis Brian Krebs mengalami serangan DDoS besar dengan trafik mencapai 620 Gbps.
    • Metode: Serangan ini menggunakan botnet Mirai yang menginfeksi perangkat IoT. Serangan ini juga memperlihatkan kekuatan botnet dalam meluncurkan serangan DDoS besar.
    • Dampak: Situs web KrebsOnSecurity mengalami downtime, dan serangan ini memicu diskusi tentang keamanan perangkat IoT dan dampaknya terhadap infrastruktur online.
  6. Serangan DDoS Terhadap Google (2017)

    • Deskripsi: Pada bulan September 2017, Google mengalami serangan DDoS yang mencapai 2,54 Tbps, yang merupakan salah satu serangan terbesar yang pernah tercatat.
    • Metode: Serangan ini menggunakan teknik amplifikasi yang canggih untuk meningkatkan volume trafik.
    • Dampak: Meskipun besar, Google mampu mengatasi serangan ini tanpa gangguan layanan yang signifikan berkat infrastruktur dan mekanisme mitigasi yang kuat.

Kesimpulan

Serangan DDoS yang terkenal menunjukkan berbagai teknik yang digunakan oleh penyerang dan dampaknya terhadap organisasi dan infrastruktur global. Dari serangan yang melibatkan botnet hingga teknik amplifikasi yang canggih, serangan-serangan ini menekankan pentingnya memiliki strategi mitigasi DDoS yang efektif dan beradaptasi dengan perkembangan teknik serangan. Kesiapan dan respons yang cepat adalah kunci untuk mengurangi dampak serangan DDoS dan menjaga ketersediaan layanan.


Post a Comment

0 Comments