Ticker

6/recent/ticker-posts

Subscribe

Haikalcctvid Channel
Haikalcctvid

Studi Kasus

Studi Kasus: Subnetting – Cara Praktis Memahami Pembagian Jaringan

Setelah mempelajari teori subnetting, kini saatnya kita mengaplikasikan ilmu tersebut ke dalam studi kasus nyata agar lebih memahami penerapan serta fungsinya dalam pengelolaan jaringan.


Kasus Subnetting

Sebuah perusahaan rintisan (startup) memiliki blok IP 192.168.1.0/24 untuk jaringan privat internal mereka. Tugas Anda sebagai administrator jaringan adalah menjawab pertanyaan berikut:

  1. Berapa subnet mask dari blok IP tersebut?

  2. Bagaimana membedakan bagian network ID dan host ID?

  3. Berapa jumlah subnet yang bisa dibuat dari blok tersebut?

  4. Berapa banyak host yang dapat digunakan di setiap subnet?

Mari kita bahas satu per satu.


1. Subnet Mask

Dari blok 192.168.1.0/24, angka /24 menunjukkan bahwa 24 bit pertama adalah bit network. Artinya:

Subnet Mask dalam biner: 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask desimal:     255.255.255.0


2. Network ID dan Host ID

Untuk mengidentifikasi bagian network dan host, cukup sejajarkan IP address dengan subnet mask dalam bentuk biner:

IP Address  : 192.168.1.0 → 11000000.10101000.00000001.00000000
Subnet Mask :  11111111.11111111.11111111.00000000 

Dari sini, kita tahu bahwa:

  • Network ID = 192.168.1.x

  • Host ID = x.x.x.0

Bit bernilai 1 pada subnet mask menunjukkan bagian network, sedangkan 0 menunjukkan bagian host.


3. Jumlah Subnet

Untuk mengetahui jumlah subnet yang bisa dibuat, gunakan rumus:

Jumlah subnet = 2^x 

Dimana x adalah jumlah bit 1 tambahan di bagian host (dari subnet mask). Pada /24, karena tidak ada bit tambahan (semua 8 bit terakhir masih host), maka:

x = 0
Jumlah subnet = 2^0 = 1 subnet

Contoh lain, jika subnet mask berubah menjadi /27, maka: 

x = 3 (karena 3 bit host diubah menjadi network)
Jumlah subnet = 2^3 = 8 subnet


4. Jumlah Host per Subnet

Gunakan rumus:

Jumlah host = (2^y) - 2

Dimana y adalah jumlah bit host yang tersisa.

Pada /24, terdapat 8 bit host:

Jumlah host = (2^8) - 2 = 256 - 2 = 254 host

Contoh lain, pada subnet /27:

y = 5
Jumlah host = (2^5) - 2 = 32 - 2 = 30 host

Catatan: Kenapa dikurangi 2? Karena:

  • 1 IP untuk network address

  • 1 IP untuk broadcast address

Pada kasus 192.168.1.0/24:

  • Network address: 192.168.1.0

  • Broadcast address: 192.168.1.255

  • IP yang dapat digunakan: 192.168.1.1 – 192.168.1.254

⚠️ Dalam praktiknya, IP usable juga bisa berkurang karena digunakan untuk keperluan lain, seperti gateway router, DNS server, atau sistem cadangan.


Penutup

Studi kasus ini memberikan gambaran praktis tentang bagaimana subnetting bekerja dan diaplikasikan di dunia nyata. Meskipun masih banyak skenario kompleks di luar sana, memahami dasar subnetting seperti contoh ini adalah bekal yang sangat penting bagi siapa saja yang bekerja dengan jaringan komputer.

📌 HCID – Home Security Camera One-Stop IT Solution
🌐 Baca artikel lainnya di: www.haikalcctvid.org

Post a Comment

0 Comments