Konsep dan Fungsi Subnet Mask dalam Jaringan Komputer
Pada bagian sebelumnya, kita telah memahami konsep dasar subnetting dan bagaimana suatu jaringan besar dapat dibagi menjadi beberapa jaringan kecil atau subnet. Namun, masih muncul pertanyaan: bagaimana cara mengetahui bagian mana dari IP address yang merupakan network ID dan mana yang host ID? Di sinilah peran subnet mask menjadi penting.
Apa Itu Subnet Mask?
Subnet mask adalah angka yang menyerupai IP address (contoh: 255.255.255.0
), namun fungsinya sangat berbeda. Subnet mask digunakan untuk menentukan berapa banyak bit pada IP address yang berfungsi sebagai network ID. Dengan kata lain, subnet mask "menutupi" bagian network ID pada IP address.
Sebagai contoh:
-
IP Address:
192.168.1.0
-
Subnet Mask:
255.255.255.0
Ini berarti bahwa network ID adalah 192.168.1, dan bagian terakhir .x
digunakan untuk host ID.
Komputer Menggunakan Bilangan Biner
Perlu dipahami bahwa komputer dan perangkat jaringan tidak bekerja dengan angka desimal, melainkan dengan bilangan biner (angka 1 dan 0). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa mengonversi IP address dan subnet mask ke dalam format biner agar lebih memahami cara kerja jaringan.
Contoh:
-
IP Address
192.168.1.0
dalam biner menjadi:11000000.10101000.00000001.00000000
-
Subnet Mask
255.255.255.0
dalam biner menjadi:11111111.11111111.11111111.00000000
Konversi Desimal ke Biner: Panduan 8 Bit
Setiap IP address dan subnet mask terdiri dari 4 oktet, dan setiap oktet terdiri dari 8 bit. Setiap bit memiliki nilai:
128 64 32 16 8 4 2 1
Contoh konversi:
-
192
→128 + 64 = 192
→ biner:11000000
-
168
→128 + 32 + 8 = 168
→ biner:10101000
-
1
→1
→ biner:00000001
-
0
→0
→ biner:00000000
Maka, IP 192.168.1.0
ditulis sebagai:
11000000.10101000.00000001.00000000
Begitu pula subnet mask 255.255.255.0
:
11111111.11111111.11111111.00000000
Menentukan Network ID dan Host ID
Setelah IP address dan subnet mask ditulis dalam bentuk biner, kita bisa menentukan bagian network dan host:
-
Angka
1
pada subnet mask = bagian network ID -
Angka
0
pada subnet mask = bagian host ID
Contohnya:
IP Address: 11000000.10101000.00000001.00000000Subnet Mask: 11111111.11111111.11111111.00000000
Network ID: 11000000.10101000.00000001.-------- (host ID diabaikan)
Maka kita tahu, 3 oktet pertama adalah network ID, dan oktet keempat adalah host ID.
Notasi CIDR: Penulisan Lebih Sederhana
Daripada menulis subnet mask secara lengkap (255.255.255.0
), kita bisa menggunakan notasi singkat CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Ini ditulis dengan garis miring /
diikuti jumlah angka 1
dalam subnet mask biner.
Contoh:
-
255.255.255.0
→ biner: 24 bit angka 1 → penulisan CIDR:/24
-
Maka
192.168.1.0/24
adalah representasi ringkas dari IP dan subnet mask tersebut.
Kesimpulan
Subnet mask sangat penting untuk membedakan bagian network dan host pada IP address. Dengan memahami bilangan biner dan skema 8 bit, Anda dapat mengonversi angka desimal ke biner dan mengerti cara kerja subnetting secara teknis. Ini adalah fondasi penting dalam membangun dan mengelola jaringan komputer.
📖 Terus pelajari modul ini untuk memahami lebih dalam soal subnetting, subnet mask, dan konfigurasi IP lainnya.
🌐 Baca artikel lainnya seputar jaringan dan keamanan kamera CCTV di www.haikalcctvid.org
🔐 HCID – Home Security Camera One-Stop IT Solution
0 Comments
Haikalcctvid | HCID - Home Security Camera One-Stop IT Solution